Sapta Pesona untuk Mewujudkan Desa Wisata
Istilah Sapta Pesona pertama kali digaungkan oleh Kementerian Pariwisata pada tahun 1989 (red: saat itu masih Kementerian Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi) sebagai salah satu upaya pengembangan kepariwisataan nasionl. (unduh file keputusan menpar 1989). Sapta Pesona adalah tujuh unsur yang terkandung di dalam setiap produk wisata serta dipergunakan sebagai tolok ukur peningkatan kualitas produk pariwisata. Namun, pada perjalanannya Sapta Pesona juga digunakan sebagai kriteria yang wajib diikuti untuk mewujudkan Desa Wisata.
Sapta pesona yang sering di kampanyekan antara lain, Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan adalah 7 (tujuh) Unsur yang terdapat didalam Sapta Pesona. Berikut uraiannya:
1. Aman
- Yakni suatu kondisi dimana wisatawan dapat merasakan dan mengalami suasana yang aman, bebas dari ancaman, gangguan, serta tindak kekerasan dan kejahatan merasa terlindungi dan bebas dari:
- Tindak kejahatan, kekerasan, ancaman seperti kecopetan, pemerasan, penodongan,dan penipuan dan lain sebagainya.
- Terserang penyakit menular dan penyakit berbahaya lainnya.
- Kecelakaan yang disebabkan oleh alat perlengkapan dan fasilitas yang kurang baik,seperti kendaraan, peralatan untuk makan dan minum, lift, alat perlengkapan atau rekreasi dan olah raga.
- Gangguan oleh masyarakat antara lain berupa pemaksaan olh pedagang asongan, tangan jahil, ucapan dan tindakan serta prilaku yang tidak bersahabat dan lain sebagainya. Jadi aman berarti terjamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk milik (barang) wisatawan.
2. Tertib
Yakni suatu kondisi yang mencerminkan suasana tertib dan teratur serta disiplin dalam semua segi kehidupan masyarakat baik dalam hal lalu lintas kendaraan, penggunaan fasilitas maupun dalam berbagai perilaku masyarakat lainnya, misalnya :
- Lalu lintas tertib , teratur dan lancar alat angkutan datang dan berangkat tepat pada waktunya.
- Tidak nampak orang yang berdesakan atau berebut mandapat atau membeli sesuatu yang diperlukan
- Bangunan dan lingkungan ditata teratur dan rapi
- Informasi yang benar dan tidak membingungkan
3. Bersih
Yaitu kondisi yang memperlihatkan sifat bersih dan higienis baik keadaan lingkungan, sarana pariwisata, alat perlengkapan pelayanan maupun manusia yang memberikan pelayanan tersebut. Wisatawan akan merasa betah & nyaman bila beradaditempat tempat yang bersih dan sehat seperti:
- Lingkungan yang bersih baik dirumah sendiri maupun di tempat-tempat umum, hotel, restoran, angkutan umum, tempat rekreasi, tempat buang air kecil/besar.
- Sajian makanan dan minuman bersih dan sehat
- Penggunaan dan penyediaan alat perlengkapan yang bersih
- Pakaian dan penampilan petugas bersih, rapi dan tidak mengeluarkan bau tidak sedap.
4. Sejuk
Yaitu terciptanya suasana yang segar, sejuk serta nyaman yang dikarenakan adanya penghijauan secara teratur dan indah baik dalam bentuk taman maupun penghijauan disetiap lingkungan tempat tinggal, untuk itu hendaknya kita semua:
- Turut serta aktif memelihara kelestarian lingkungan dan hasil penghijauan yang telah dilakukan masyarakat ataupun pemerintah.
- Berperan secara aktif untuk menganjurkan dan memelopori agar masyarakat setempat melaksanakan kegiatan penghijauan dan memelihara kebersihan, menanam berbagai tanaman dihalaman rumah masing – masing baik untuk hiasan maupun tanaman yang bermanfaat bagi rumah tangga, dihalaman sekolah dan lain sebagainya.
- Membentuk perkumpulan yang bertujuan memelihara kelestarian lingkungan.
- Menghiasi ruang belajar/kerja, ruang tamu, ruang tidur dan tempat lainnya dengan aneka tanaman penghias atau penyejuk.
- Memprakarsai berbagai kegiatan dan upaya lain yang dapat membuat lingkungan hidup kita menjadi sejuk, bersih, segar dan nyaman.
5. Indah
Yaitu kondisi yang mencerminkan penataan yang teratur, tertib dan serasi baik mengenai prasarana, sarana, penggunaan tata warna yang serasi, selaras dengan lingkungannya serta menunjukkan sifat-sifat kepribadian nasional. Indah yang selalu sejalan dengan bersih dan tertib dan tidak terpisahkan dari lingkungan hidup baik berupa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa maupun hasil karya manusia. Karena itu kita wajib memelihara lingkungan hidup agar lestari dan dapat dinikmati oleh umat manusia.
6. Ramah Tamah
Yaitu sikap dan perilaku masyarakat yang ramah dan sopan dalam berkomunikasi, memberikan pelayanan serta ringan tangan untuk membantu tanpa pamrih. Ramah tamah merupakan watak dan budaya bangsa Indonesia pada umumnya, selalu menghormati tamunya dan dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap ramah tamah ini merupakan salahsatu daya tarik bagi para wisatawan, oleh karena itu harus kita pelihara terus.
7. Kenangan
Yaitu kesan yang menyenangkan dan akan selalu diingat. Kenangan dapat berupa yang indah dan menyenangkan akan tetapi dapat pula yang tidak menyenangkan. Kenangan yang ingin diwujudkan dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berwisata di Indonesia, dengan sendirinya adalah yang menyenangkan. Kenangan yang indah ini dapat pula diciptakan dengan antara lain:
- Akomodasi yang nyaman, bersih dan pelayanan yang cepat tepatdan ramah.
- Atraksi-atraksi budaya khas yang mempesona.
- Jenis makanan khas daerah yang lezat dengan penampilan dan penyajian yang menarik dan higienis.
- Cendera mata yang merupakan ciri khas daerah dengan tampilan yang indah dan harga yang murah.
Sapta pesona dan tujuan pelaksanaannya begitu luas dan tidak untuk kepentingan pariwisata semata. Memasyarakatkan dan membudayakan Sapta Pesona dalam kehidupan sehari-hari mempunyai tujuan jauh lebih luas , yaitu untuk meningkatkan disiplin nasional dan jati diri bangsa yang juga akan meningkatkan citra baik bangsa dan negara.
Penerapan Sapta Pesona merupakan salah satu upaya dalam memberikan pelayanan prima kepada wisatawan, khususnya untuk Desa Wisata, sehingga diperlukan peran serta dari masyarakat yang terdiri kelompok sadar wisata, pemilik homestay dan pemerintah.
Pelayanan prima diperlukan di Desa Wisata, karena desa wisata memiliki karakteristik khusus yang dapat dijadikan suatu wisata yaitu kebudayaan dan keindahan alam yang dimiliki Desa Wisata tersebut.
Bentuk pelayanan prima berupa sikap, perhatian dan tindakan yang dilakukan dalam aktivitas berwisata di desa wisata sehingga pengembangan model Desa Wisata yang berkelanjutan akan terwujud apabila aspek kepuasan pelayanan prima kepada wisatawan telah terpenuhi.
Tuliskan Komentar